Kang Ibing Dimakamkan Dekat Tjut Nyak Dien

| Thursday, August 19, 2010
Jenazah Kang Ibing (64) dimakamkan di dekat pusara Tjut Nyak Dien, di TPU Gunung Puyuh Sumedang, Jumat (20/08). Rombongan pengiring jenazah yang diberangkatkan dari Bandung, sampai di pemakaman itu sekitar pukul 09.30 WIB.

Sebelum dibawa ke pemakaman, jenazah pelawak yang mempunyai nama asli Rd. Kusmayatna Kusumahdinata tersebut dibawa ke rumah yang sedang dibangunnya, di Rancapurut, Sumedang utara.

Sebelum jenazah tiba masyarakat dan beberapa kerabat serta sejumlah artis telah menunggu di pemakaman yang menjadi tempat peristirahatan terakhir pahlawan nasional asal Aceh Tjut Nyak Dien.

Berbagai ungkapan yang disampaikan teman, kerabat, dan handai taulan Kang Ibing.

Dalang wayang golek Asep Taruna mengatakan, sosok Ibing bagi dia adalah sebagai teman dan guru. Dia mengaku banyak menimba ilmu dari pribadi Kang Ibing.

Dia terakhir bertemu Kang Ibing ketika manggung bersama di daerah Cigereleng. Seminggu kemudian, ketika Setia Permana meninggal, Kang Ibing meneleponnya.

"Bukannya yang meninggal itu Setia Permana yang dulu pernah maen sama kita? Kalau maut, gak bisa diketahui kapan, mungkin saja esok atau lusa kita yang kebagian giliran?" kata Asep menirukan ungkapan Kang Ibing.

Kapolres Sumedang AKBP Nurulloh mengatakan, dia mengenal Ibing dari media. Menurut dia, sosok Kang Ibing orangnya mulya, baik dan menyenangkan.

Menurut Nurulloh, dia pernah bertemu Ibing ketika dinas di Polda Jabar. Waktu itu Kang Ibing diundang mengisi acara. Sebagai Kapolres, dia mewakili pemerintah Sumedang yang berhalangan datang karena ada kegiatan.

Sedangkan UU Rukmana, Wakil ketua DPRD Jabar, menuturkan, Kang Ibing merupakan tokoh masyarakat Jabar "Jabar kehilangan Ibing," ujarnya.

Dia mengatakan, dirinya berteman dengan Kang Ibing sejak dulu ketika bersma-sama di Daya Mahasiswa Sunda, dan yang menjiwai Damas dengan Sunda menurut Uu adalah Ibing.

Selain itu pertemanan Uu dengan Ibing juga di Himpunan Pengusaha Domba Ketangkasan Indonesia, karena sama-sama suka dengan domba adu.

Teman dekat Ibing, Aom Kusman dengan haru menuturkan, Ibing adalah seniman besar Jawa Barat yang tidak akan pernah tergantikan.

Dengan segala macam cara, menurut dia, Kang Ibing mengembangkan budaya sunda. Dan tak pernah mengeluh soal penyakit, padahal dia menderita jantung sudah lama. Terakhir yang membanggakan, dia menjadi seorang mubaligh.

Hal senada diungkapkan teman-teman artis, seperti Melly Guslow, Ferry Maryadi, dan Aci Padmo yang mengaku sebagai orang yang pernah dibina Kang Ibing dalam bidang seni.
READ MORE - Kang Ibing Dimakamkan Dekat Tjut Nyak Dien

Sule: Kang Ibing Maestro dan Guru Para Seniman

|

Bagi Pelawak Sule sosok Kang Ibing sangat mengesankan, dengan sikap pribadinya yang santun dan sederhana. Banyak ilmu yang telah diturunkan baik langsung maupun tidak langsung kepada para komedian. Banyak gaya lawakan beliau yang ditiru hingga kini.

"Dia itu seperti orangnya, baik, dia itu guru yang menjadi kontribusi bagi seniman-seniman Bandung. Banyak seniman Bandung yang terpengaruh secara langsung dan tidak langsung dengan lawakan dia. Buktinya si Oni SOS yang terpengaruh secara langsung lawakan dia, dan mudah-mudahan dia akan seperti itu (legenda, red) lah," ungkap Sule saat dihubungi KapanLagi.com™, Kamis (19/08).

"Kang Ibing itu buat saya seorang maestro untuk seniman Bandung dan legend-lah kalau menurut saya," sambungnya menegaskan.

Sule sendiri mengaku mendapatkan kabar meninggalnya Kang Ibing sekitar pukul 21.40 WIB, saat menyaksikan acara OPERA VAN JAVA. Saat itu, dirinya mendapat kabar dari Dadang, anak dalang Asep Sunarya. Namun karena kurang yakin Sule, kemudian menghubungi beberapa teman, salah satunya pelawak Oni SOS.

"Terus saya coba cek sama teman-teman, soalnya takut kaya dulu dikabarkan meninggal ternyata..... Untuk lebih memastikan saya telepon si Oni SOS tenyata memang betul beliau meninggal sekitar jam 21.00 lah di RS. Al Islam," jelasnya.

Sule juga tidak mengetahui secara pati soal penyakit yang diderita almarhum, meski juga sering mendengar beliau sakit-sakitan.
READ MORE - Sule: Kang Ibing Maestro dan Guru Para Seniman

Tinggalkan Annisa Bahar, Juwita Tidak Ingin Diatur-atur

| Wednesday, August 18, 2010

Jakarta Aktris dan penyanyi muda Juwita Bahar pergi dari rumah dan meninggalkan ibundanya, Annisa Bahar secara tiba-tiba. Ia pergi karena ingin mandiri dan tidak mau diatur-atur orangtuanya.

Alasan Juwita tersebut dipaparkan sang paman, Zul Bahar saat dihubungi detikhot via ponselnya, Kamis (19/8/2010) dini hari. Selain itu Juwi, sapaan akran Juwita, juga mengungkapkan ingin mengatur keuangannya sendiri hingga nantinya bisa membeli mobil pribadi.

"Dia berusaha untuk mandiri. Seperti apa, dia ingin lepas dari peraturan dan ketergantungan orangtua. Dia ingin mengatur keuangannya sendiri, punya rumah sendiri, punya mobil sendiri, dan apa-apa sendiri," kata Zul.

Zul mengaku belum mengetahui alasan Juwi berpikiran seperti itu. Hanya saja selama ini hubungan keponakannya dengan Annisa baik-baik saja.

Hanya saja Juwi mengatakan ke Zul ingin hidupnya berbeda. "Dia ngomong, 'kayaknya aku berusaha coba mandiri. Kan selama ini saya ikut papa, dan ikut mama walau hanya sebentar. Sekarang aku ingin yang beda aja," kata Zul meniru ucapan Juwi.
READ MORE - Tinggalkan Annisa Bahar, Juwita Tidak Ingin Diatur-atur